Banyak orang yang mencoba membuat donat empuk di rumah, tapi hasilnya justru bantat atau keras. Penyebab utamanya sering kali karena kesalahan kecil yang dilakukan tanpa disadari. Faktanya, membuat donat tidak hanya soal mengikuti resep, tapi juga memahami teknik, takaran bahan, hingga kondisi lingkungan saat proses pembuatan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 kesalahan adonan donat tidak mengembang, lengkap dengan solusi dan tips pencegahan agar kamu bisa menghasilkan donat yang lembut, empuk, dan anti gagal.
Ragi yang Digunakan Sudah Mati atau Tidak Aktif Ragi adalah “Mesin Pengembang” alami pada donat. Tanpa ragi yang aktif, adonan Donat tidak akan mengembang walau kamu sudah menguleni lama.
Penyebab ragi tidak bekerja:
Ragi sudah kedaluwarsa.
Penyimpanan ragi tidak tepat (terkena udara lembap atau panas).
Air yang digunakan untuk mengaktifkan ragi terlalu panas atau terlalu dingin.
Solusi:
Gunakan ragi yang masih baru dan simpan di wadah kedap udara di tempat sejuk.
Saat mengaktifkan ragi, gunakan air hangat suam-suam kuku (sekitar 37–40°C).
Tambahkan sedikit gula ke air hangat untuk membantu ragi bekerja lebih cepat.
Tunggu 5–10 menit hingga ragi berbuih sebelum mencampurnya ke adonan.
Tips Pencegahan: Selalu tes ragi sebelum digunakan, terutama kalau kamu jarang membuat roti atau donat. Cukup campur 1 sdt ragi + 1 sdt gula + 50 ml air hangat, lalu lihat apakah berbuih dalam 5–10 menit.
Waktu Proofing Tidak Cukup atau Terlalu Lama Proofing adalah proses mengistirahatkan adonan agar ragi bekerja dan membentuk gas. Kalau waktunya kurang, adonan belum sempat mengembang. Kalau terlalu lama, adonan bisa “over proofing” dan justru kempes.
Tanda proofing kurang:
Adonan terasa berat dan padat.
Saat ditekan, tidak kembali ke bentuk semula.
Tanda over proofing:
Adonan terlalu lembek dan mengempis ketika disentuh.
Permukaan adonan terlihat bergelembung besar.
Solusi:
Proofing pertama biasanya butuh 45–60 menit di suhu ruangan.
Proofing kedua (setelah dibentuk) cukup 30–45 menit.
Tips Pencegahan: Gunakan tes jari: tekan perlahan adonan, kalau bekas jari perlahan kembali ke bentuk semula, berarti proofing sudah pas.
Baca Juga : https://donatmaduindonesia.com/donat/
Takaran Bahan Tidak Seimbang Banyak pemula yang mengira semua resep bisa dipakai mentah-mentah tanpa menyesuaikan kondisi bahan dan cuaca. Padahal, takaran tepung, cairan, dan gula bisa mempengaruhi hasil akhir.
Kesalahan yang sering terjadi:
Terlalu banyak tepung → adonan keras, ragi susah bekerja.
Terlalu sedikit cairan → adonan kering dan sulit mengembang.
Terlalu banyak gula atau garam → menghambat kerja ragi.
Solusi:
Ikuti resep dengan teliti, terutama saat menakar bahan kering.
Gunakan timbangan dapur untuk hasil presisi.
Jika cuaca sangat panas atau lembap, sesuaikan takaran cairan dan tepung secara bertahap.
Tips Pencegahan: Tambahkan tepung sedikit demi sedikit di tahap awal menguleni, bukan langsung sekaligus.
Teknik Menguleni yang Salah Menguleni bukan sekadar mencampur bahan. Tujuan menguleni adalah membentuk gluten, yang membuat adonan elastis dan mampu menahan udara dari ragi.
Kesalahan yang sering terjadi:
Menguleni terlalu singkat → gluten belum terbentuk.
Menguleni terlalu lama dengan kecepatan tinggi → adonan panas dan ragi mati.
Menguleni asal-asalan tanpa memastikan tekstur adonan.
Solusi:
Uleni dengan tangan 10–15 menit atau dengan mixer kecepatan rendah–sedang selama 7–10 menit.
Gunakan tes windowpane: ambil sedikit adonan, rentangkan tipis. Kalau tidak robek dan terlihat seperti “jaring tipis”, berarti gluten sudah terbentuk.
Tips Pencegahan: Gunakan alas kerja bersih dan taburi sedikit tepung agar adonan tidak lengket saat diuleni.
Suhu dan Lingkungan Tidak Mendukung Ragi bekerja optimal di suhu hangat. Kalau ruangan terlalu dingin, proses fermentasi akan lambat. Sebaliknya, kalau terlalu panas, ragi bisa mati.
Penyebab suhu tidak ideal:
Membiarkan adonan di dekat kipas atau AC.
Menaruh adonan di tempat terlalu panas seperti oven menyala.
Solusi:
Letakkan adonan di tempat hangat (misalnya di dekat jendela atau oven yang hanya lampunya menyala).
Tutup adonan dengan kain bersih atau plastik wrap untuk menjaga kelembapan.
Tips Pencegahan: Kalau cuaca dingin, letakkan adonan di wadah tertutup dan taruh di dalam oven dengan lampu menyala atau di dekat air hangat.
Rahasia Donat Empuk & Anti Gagal
Sekarang kamu sudah tahu 5 kesalahan adonan donat tidak mengembang dan cara mengatasinya. Ingat, resep hanyalah panduan—hasil terbaik datang dari teknik yang tepat, ketelitian, dan kesabaran.
Kalau kamu ingin Donat empuk, wangi, dan anti gagal tanpa repot menguleni atau khawatir gagal mengembang, percayakan saja pada Donat Madu Cihanjuang. Bagi kami, setiap gigitan donat bukan hanya soal rasa, tapi juga momen kebahagiaan yang dibagikan.
Baca Juga : https://donatmaduindonesia.com/tentang-kami/
Mulailah dengan yang Halal dan Sehat — Donat Madu Cihanjuang.