Ciptakan momen dan kebahagianmu dengan yang halal dan sehat

Kenapa Donat Madu Lebih Sehat dari Donat Biasa?
Pernah kepikiran nggak sih kalau ngemil donat itu bisa tetap
Halal Bukan Sekadar Produk, Tapi Proses yang Menenangkan Hati
Di tengah maraknya produk makanan dan minuman, label halal menjadi semakin penting bagi konsumen, khususnya umat Muslim. Namun, tahukah sobat bahwa kehalalan sebuah produk tidak hanya ditentukan oleh bahan-bahan yang digunakan, tetapi juga oleh keseluruhan proses pembuatannya?
Inilah yang menjadi komitmen utama Donat Madu Cihanjuang. Kami percaya bahwa halal adalah sebuah proses yang menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan baku yang terjamin kehalalannya, proses produksi yang higienis dan sesuai syariat, hingga pengemasan dan pendistribusian.
Lebih dari Sekedar Label Halal
Bagi Donat Madu Cihanjuang, sertifikasi halal bukan hanya sekedar label. Ini adalah wujud tanggung jawab kami kepada konsumen untuk menyediakan produk yang tidak hanya lezat, tetapi juga menenangkan hati karena kejelasan prosesnya.
Kami memastikan setiap bahan yang kami gunakan bersertifikasi halal dari lembaga yang terpercaya. Ruang produksi kami dirancang dan dioperasikan dengan standar kebersihan yang tinggi, menghindari kontaminasi dari bahan-bahan lainnya. Bahkan, setiap karyawan kami diedukasi mengenai pentingnya menjaga kehalalan dalam setiap tahapan produksi.
Proses halal menjamin bahwa produk yang Sobat konsumsi terbebas dari bahan-bahan haram dan najis. Lebih dari itu, proses yang sesuai syariat juga mencerminkan nilai-nilai etika dan integritas dalam berbisnis. Dengan memilih produk yang jelas proses kehalalannya, Sobat tidak hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga ketenangan batin.
Mengutip dari Artikel Web : https://halalmui.org/tentang-produk-halal/
Halal dan haram menjadi suatu hal yang tak lepas dari hidup kita sebagai muslim. Mengonsumsi suatu hal yang dihalalkan dan menghindari dari hal yang haram merupakan sebuah hal yang harus dilakukan. Dalam Al-Quran Al-A’raf ayat 157, Allah Swt. berfirman “Dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik, dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk”. Sementara secara kaidah fiqhiyyah, hukum asal sesuatu yang bermanfaat adalah boleh dan hukum asal sesuatu yang berbahaya adalah haram.
Perkara mengenal halal diterangkan dalam HR. Al-Tirmidzi, Ibnu Majah dan al- Thabarani dari Salman al- Farisi: “Dari Salman al-Farisi, ia berkata: Rasulullah SAW ditanya tentang minyak samin, keju dan pakaian dari bahan bulu binatang, lalu beliau bersabda: “Sesuatu yang halal adalah apa yang dihalalkan oleh Allah di Kitab-Nya, dan sesuatu yang haram adalah apa yang diharamkan oleh-Nya di dalam Kitab-Nya. Adapun sesuatu yang tidak ditegaskan (kehalalan/keharaman) adalah termasuk apa yang dimaafkan”. (HR. Al- Tirmidzi, Ibnu Majah dan al- Thabarani).
Apa saja hal-hal yang diharamkan? Al-Qur’an surat Al-An’am, ayat 145 menyebutkan bangkai, darah, babi, dan binatang yang disembelih atas nama selain Allah termasuk ke dlaam hal-hal yang diharamkan.
“Katakanlah: Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi — karena sesungguhnya semua itu kotor — atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Selain itu, khamar serta hewan bertaring dan berkuku tajam menjadi beberapa hal yang diharamkan. Hal ini tercantum dalam HR. Muslim dan Ibnu Umar, “Semua yang memabukkan adalah khamar dan semua yang memabukkan adalah haram”.
Sementara di antara halal dan haram disebut syubhat. Hadist riwayat Muslim menegaskan untuk menggunakan yang halal dan meninggalkan yang haram dan berhati-hati dalam perkara yang belum jelas hukumnya.
“Yang halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas; dan di antara keduanya ada hal-hal yang musytabihat (syubhat, samar-samar, tidak jelas halal haramnya), kebanyakan manusia tidak mengetahui hukumnya. Barang siapa hati-hati dari perkara syubhat, sungguh ia telah menyelamatkan agama dan harga dirinya…” (HR. Muslim).
Konsumsi produk halal menjadi hal yang penting bagi umat Islam. Selain karena telah menjadi kewajiban yang tertera dalam Al-Qur’an dan hadist, konsumsi produk halal memberikan berbagai manfaat bagi tubuh. Secara ruhiyah, konsumsi poduk halal juga menjaga umat muslim dalam berperilaku di keseharian.
-Mulailah dengan yang Halal dan Sehat-
Pernah kepikiran nggak sih kalau ngemil donat itu bisa tetap
Ikuti keseruan Pondok Indah Eco Living Fest 2025 bersama Donat